Jakarta –
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengungkap akan ada 80 perusahaan yang akan melakukan penawaran umum perdana atau Intial Public Offering (IPO) tahun ini. Nilai dari IPO tersebut diketahui akan sebesar Rp 11,38 triliun.
Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pengawas pasar modal Inarno Djajadi menyebut 80 perusahaan itu adalah bagian dari 138 pipeline penawaran umum dengan perkiraan nilai indikatif sebesar Rp 54,33 triliun.
“Penghimpunan dana di pasar modal masih dalam tren yang positif, tercatat nilai Penawaran Umum sebesar Rp 77,64 triliun dengan 17 emiten baru. Sementara itu, masih terdapat 138 pipeline penawaran umum dengan perkiraan nilai indikatif sebesar Rp 54,33 triliun,” kata dia dalam konferensi pers, Senin (13/5/2024).
Selain 80 perusahaan yang akan IPO, akan ada 11 penawaran umum terbatas (PUT) nilainya Rp 5,64 triliun, 10 efek bersifat utang dan sukuk (EBUS) Rp 10,06 triliun, dan 37 PUB EBUS senilai Rp 27,26 triliun.
Inarno mengungkap untuk penggalangan dana pada Securities Crowdfunding (SCF) yang merupakan alternatif pendanaan bagi UKM, sejak pemberlakuan ketentuan SCF hingga April 2024 telah terdapat 17 penyelenggara yang telah mendapatkan izin dari OJK dengan 529 Penerbit, 172.431 pemodal, dan total dana yang dihimpun sebesar Rp 1,11 triliun.
(ada/kil)