Jakarta –
Dua emiten yakni PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN) dan PT Pulau Subur Tbk (PTPS) resmi melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI). Secara berurutan keduanya tercatat sebagai perusahaan ke-69, dan 70 di BEI.
BREN yang merupakan perusahaan milik pengusaha Prajogo Pangestu menawarkan 4.015.000.000 saham baru atau sebesar 3% dari dari modal ditempatkan dan disetor penuh setelah IPO. Harga penawarannya ialah sebesar Rp 780 per saham dan jumlah nilai Penawaran Umum secara keseluruhan sebesar Rp 3.131.700.000.000.
Sementara itu PTPS melepaskan maksimal 450 juta saham baru atau setara dengan 20,76% dari modal ditempatkan dan disetor penuh setelah IPO. Harga penawarannya ialah sebesar Rp 198 per saham. Nantinya perusahaan akan meraup dana segar sebanyak-banyaknya Rp 89.100.000.000.
Di awal perdagangan pagi ini pukul 09.00 WIB, dua saham berhasil ke zona hijau, yaitu BREN dan PTPS. BREN naik 25% atau naik sebesar 195 poin. Saham BREN kini berada di level 975 per lembar saham.
Sementara untuk PTPS, sahamnya naik 6,06% atau sebesar 12 poin. Dengan demikian, saham PTPS kini berada di level 210 per lembar saham.
Dalam sambutannya, Direktur Penilaian Perusahaan Bursa Efek Indonesia (BEI), I Gede Nyoman Yetna mengatakan, pada hari ini pihaknya mencatatkan perdagangan saham perdana untuk dua perusahaan dengan model bisnis yang sangat berbeda.
“Barito subsidiaries bergerak di renewable energy dan Pulau Subur bergerak di perkebunan sawit. Atas nama BEI saya mengucapkan selamat dan akan membacakan secara official resminya dua efek ini di bursa,” katanya, dalam sambutannya di Gedung BEI, Senin (9/10/2023).
Sebagai tambahan informasi, BREN merupakan perusahaan induk energi dari grup Barito Pacific yang berfokus untuk pengembangan energi baru terbarukan (EBT). Perusahaan ini didirikan 19 tahun lalu atau tepatnya di 2004.
Sementara itu PTPS merupakan perusahaan asal Palembang, Sumatera Selatan. Perusahaan ini bergerak di industri perkebunan sawit. PTPS sudah berdiri sejak 1980 atau tepatnya 43 tahun lamanya.
Lihat juga Video ‘Elon Musk Digugat karena Selalu Absen di Pemeriksaan Pembelian Saham Twitter’:
(shc/kil)