Jakarta –
PT Sinar Eka Selaras Tbk (ERAL) atau Erajaya Active Lifestyle (EAL) bakal melakukan penawaran umum perdana saham (initial public offering/IPO) di Bursa Efek Indonesia. Eral menawarkan sebanyak-banyaknya 20% saham kepada publik.
Perseroan melepas sahamnya ke pubik maksimal 1.037.500.000 dengan nilai nominal Rp 100. Harga yang ditawarkan ke masyarakat ada di kisaran Rp 370-410. Dengan demikian, perseroan berpotensi meraup dana segar Rp 425.375.000.000.
Calon emiten dengan kode saham ERAL ini menjanjikan dividen maksimal 30% dari laba bersih perusahaan. Namun, Direktur Utama PT Sinar Eka Selaras Tbk Djohan Sutanto belum bisa memastikan apakah dividen tersebut bakal dibagikan tahun depan.
“Harusnya paling cepat kan tahun depan, kita masih lihat kondisi kan nggak bisa forward looking. Tapi aturan dari perusahaan adalah (dividen) 30% maksimal,” ujarnya di Jakarta, Senin (17/7/2023).
Dalam aksi korporasi ini, ERAL dibantu oleh PT BNI Sekuritas dan PT Mirae Asset Sekuritas Indonesia sebagai joint lead underwriters. Adapun penawaran awal (bookbuilding) saham ERAL dijadwalkan pada 14-26 Juli 2023.
Penawaran umum akan dilaksanakan pada 2-4 Agustus 2023, dan pencatatan saham (listing) di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 8 Agustus 2023. Dana yang diperoleh dari IPO sekitar 37% akan digunakan untuk ekspansi bisnis eksisting, kemudian 13,75% untuk mendukung ekspansi bisnis baru, dan 49,25% akan digunakan sebagai modal kerja.
ERAL merupakan emiten yang terafiliasi dengan Erajaya Group serta bergerak di perusahaan penyedia solusi ritel dan distribusi multi brand terkemuka di Indonesia. ERAL memiliki portofolio brand yang komprehensif di tiga segmen, yakni Accessories (Ecosystem), Internet of Things (IoT) serta sportswear, fashion dan outdoors.
“ERAL merupakan pemain utama di industri ritel dan memiliki pasar luas di Indonesia. Kami juga memberikan solusi inovatif dan layanan yang luar biasa melalui portofolio produk gaya hidup aktif kelas dunia, didukung oleh jaringan Omni-Channel yang ada di seluruh Indonesia sehingga menjadi pilihan utama konsumen di Indonesia”, katanya.
ERAL optimistis bahwa sektor ritel memiliki potensi besar untuk terus berkembang di Indonesia. Apalagi, hingga saat ini pertumbuhan ekonomi nasional terbesar masih ditopang oleh kegiatan konsumsi.
Hingga saat ini, ERAL telah memiliki berbagai portofolio brand papan atas untuk sejumlah segmen produk di sektor ritel. Di segmen Accessories (ecosystem), ERAL membawahi berbagai brand produk papan atas, seperti halnya Apple, Samsung, Huawei, Xiaomi, Playstation, Microsoft, JBL dan sebagainya.
Sementara di segmen Internet of Things (IoT), ERAL membawahi brand DJI, Garmin, GoPro, Marshall, Segway dan sebagainya. Kemudian di segmen sportswear, fashion, dan outdoors, ERAL memiliki portofolio brand JD Sports, ASICS, serta Urban Adventure.
Perusahaan juga membukukan pendapatan Rp 3,04 triliun dengan rata-rata pertumbuhan tahunan (CAGR) antara 2020-2022 sebesar 24,11%. Pencapaian tersebut didapat dari dukungan penjualan melalui 28 mono-brand store, 36 toko multi-brand store, 56 distribution centre, serta official stores di 3 platform e-commerce yaitu Tokopedia, Shopee, dan Blibli.
Sementara itu, laba bersih ERAL pada akhir tahun lalu mencapai Rp 184 miliar, dengan rata-rata pertumbuhan tahunan antara 2020-2022 sebesar 58,60%. ERAL juga terus memperluas portofolio brand internasional di sektor-sektor yang menjadi fokus ERAL demi mendongkrak kinerja perusahaan ke depan.
(das/das)